PERBEDAAN RUMAH SUBSIDI DAN NON SUBSIDI (KOMERSIL)
Rumah merupakan salah satu kebutuhan utama bagi setiap keluarga.
Bagi pasangan yang baru menikah terutama, kebanyakan dari mereka akan mencari
sebuah hunian yang akan mereka tempati. Namun masalahnya, harga rumah dari hari
ke hari semakin melambung tinggi. Jika menunggu dana terkumpul, akan butuh
waktu yang sangat lama untuk dapat membeli sebuah rumah. Apalagi bagi mereka
yang berpenghasilan tidak terlalu tinggi.
Oleh karena itu, banyak sekali penawaran kredit rumah sebagai
solusi permasalahan kepemilikan rumah di masyarakat. Berdasarkan pemberi kredit
sendiri, jenis rumah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dapat dibedakan yakni KPR
bersubsidi dan KPR non subsidi. Apakah itu KPR bersubsidi dan KPR non-subsidi?
Bagaimana cara membedakannya?
Artikel ini akan mengupas lebih lanjut tentang kedua jenis KPR
tersebut, perbedaannya, dan kelebihan serta kekurangan masing-masing jenis KPR.
Dengan demikian, diharapkan artikel ini dapat memberi sedikit pandangan bagi
Anda tentang KPR bersubsidi dan KPR non subsidi yang nantinya dapat Anda
gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pilihan Anda.
Pertama-tama, akan dijelaskan mengenai pengertian KPR bersubsidi
terlebih dahulu. KPR bersubsidi adalah sebuah kredit kepemilikan rumah yang
sasarannya yakni masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Kredit ini
ada untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi mereka yang belum memiliki rumah
ataupun perbaikan rumah bagi mereka yang telah memiliki rumah namun tidak
layak huni. Lalu, bagaimana bentuk subsidi yang diberikan pada KPR ini? Ada 2
bentuk subsidi yang diberikan yakni:
- Subsidi untuk meringankan kredit, di mana Pemerintah membantu Anda untuk membayar jumlah angsuran yang seharusnya Anda bayar.
- Sedangkan bentuk kedua yakni Pemerintah membantu dana terhadap pembangunan ataupun perbaikan rumah Anda sehingga Anda tidak perlu membayar keseluruhan biaya pembangunan atau biaya perbaikan.
Oleh karena pemberi subsidi ini adalah Pemerintah, maka, kredit
subsidi ini telah diatur tersendiri oleh Pemerintah. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa KPR ini menyasari masyarakat yang berpenghasilan
menengah ke bawah, sehingga tidak seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh
fasilitas yang menggiurkan ini. Pemerintah memberikan batasan pada penghasilan
pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.
Sedangkan KPR Non Subsidi merupakan suatu KPR yang diperuntukkan
bagi seluruh lapisan masyarakat. Apabila sebagian besar ketentuan dalam KPR
Subsidi ditentukan oleh Pemerintah, tidak demikian dengan KPR Non Subsidi.
Ketentuan yang ada di dalam KPR Non Subsidi ditetapkan oleh bank, termasuk
penentuan besarnya kredit dan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan kebijakan
bank tersebut.
Penjelasan terkait definisi di atas mungkin sudah memberi
sedikit gambaran mengenai apa itu KPR Subsidi dan apa itu KPR Non Subsidi.
Namun, mungkin sebagian dari Anda belum terlalu paham atau belum terlalu puas
hanya dengan penjelasan berdasarkan definisinya. Oleh karena itu, berikut kami
hadirkan beberapa perbedaan rumah subsidi dan non subsidi untuk memperjelas
pemahaman Anda:
1. Dari segi harga jual
Perbedaan pertama dan mungkin yang paling mencolok dari KPR
Subsidi dengan KPR Non Subsidi adalah harga jual rumah tersebut. Untuk sistem
KPR Non Subsidi, tentu saja memiliki harga yang lebih tinggi dengan suku bunga
yang lebih tinggi pula. Sedangkan untuk KPR Subsidi, sebagian bunga kredit akan
dijamin oleh Pemerintah. Dengan demikian, angsuran menjadi flat selama masa kredit
berlangsung.
2. Dari segi fasilitas
rumah
Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berbunyi “ana rega
ana rupa” yang memiliki makna bahwa baik/buruknya suatu barang dapat dinilai
hanya dari harganya. Meski harga bukan satu-satunya faktor, namun harga tetap
menjadi bahan pertimbangan utama terkait dengan fasilitas barang yang akan
dibeli, tidak terkecuali dengan rumah. Karena harga dan suku bunga yang lebih
tinggi, fisik bangunan KPR Non Subsidi pun kebanyakan lebih besar dan unit
ruangan di rumah (biasanya) sudah mencakup dapur.
Namun, tidak demikian dengan rumah dengan prosedur
pembelian rumah KPR dan tunai jenis subsidi. Di KPR Subsidi,
Anda akan mendapatkan rumah dengan unit ruangan kamar tidur, kamar mandi, dan
ruang tamu. Sehingga, apabila Anda ingin membangun sebuah dapur, Anda harus
mengeluarkan dana ekstra. Atap dan teras rumah KPR Subsidi pun biasanya hanya
apa adanya. Apabila Anda tidak ingin air hujan menyembur ke tembok dan jendela
rumah Anda, Anda harus mengeluarkan dana ekstra (lagi) untuk menambah kanopi.
3. Dari segi KPR
Perbedaan yang ketiga, yakni jelas, perbedaan dari segi suku
bunga. Untuk KPR Non Subsidi, suku bunga KPR mengikuti arah pasar. Angsuran pun
dapat memilih yang flat (disediakan oleh
bank syariah) maupun yang efektif/non-flat (bank
konvensional). Sedangkan untuk KPR Subsidi, Pemerintah memberikan subsidi atau
bantuan terhadap suku bunga KPR di bank sehingga dapat menjadi lebih murah.
4. Dari segi spesifikasi
Untuk KPR Subsidi, spesifikasi rumah pastilah jauh berada di
atas standar perumahan bersubsidi. Untuk jenis spesifikasinya, setiap
pengembang perumahan pasti menawarkan jenis yang berbeda-beda sesuai dengan
harga dari perumahan itu sendiri. Sedangkan untuk KPR Subsidi, spesifikasi
rumah haruslah mengikuti standar dari Pemerintah untuk dapat masuk dalam
kategori rumah layak huni.
Beberapa standar tersebut yakni pondasi batako, rangka atap
kayu, tanpa plafon, lantai semen, kloset jongkok, carport tanah, daun pintu
dobel triplek, kusen pintu dan jendela kayu murah dan cat hanya bagian depan
rumah. Ketentuan tersebut adalah standar minimal Pemerintah dan setiap
pengembang perumahan subsidi biasanya memberi peningkatan spesifikasi rumah di
bagian yang berbeda-beda.
5. Dari segi jalanan
perumahan
Jalanan di perumahan dengan KPR Non Subsidi umumnya berupa cor,
aspal, atau koblok. Sedangkan jalan perumahan dengan KPR Subsidi pada umumnya
adalah pengerasan atau jalan tanah.
6. Dari segi tipe
bangunan
Untuk rumah non-subsidi minimal adalah tipe 36 sedangkan rumah
bersubsidi maksimal adalah tipe 36.
7. Dari segi lokasi
Untuk rumah dengan KPR Non Subsidi, seringkali terletak di
lokasi-lokasi yang strategis, mudah dijangkau, dan tidak sejauh perumahan
bersubsidi. Perumahan bersubsidi hampir tidak mungkin berlokasi di tengah kota.
Pada umumnya, terletak di pinggiran kota (kawasan industri) atau di daerah yang
belum atau sedang berkembang di mana harga tanah di daerah tersebut masih
murah.
8. Dari regi renovasi
dan harga jual kembali
Bagi Anda yang memiliki rumah dengan tipe Non Subsidi, biasanya
boleh melakukan renovasi sesuka hati dan harga jual nya akan lebih bervariasi.
Pada umumnya, kenaikan harga pada rumah non subsidi lebih cepat daripada rumah
bersubsidi. Sedangkan untuk rumah bersubsidi, biasanya tidak diperbolehkan untuk
melakukan renovasi bangunan selama 2 tahun pertama. Apabila rumah tersebut akan
dijual namun kredit belum lunas atau ingin cara over kredit
rumah KPR, maka, harga jual harus mengikuti harga rumah bersubsidi
lainnya yang sedang berlaku di daerah tersebut.
Itulah beberapa perbedaan rumah subsidi dan non subsidi. Baik
KPR Bersubsidi maupun KPR Non Subsidi, masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Sisanya, tinggal bagaimana sikap Anda untuk mengatasi
resiko tersebut dan mengambil keuntungan sebesar-besarnya.
Komentar
Posting Komentar